Salah satu perbuatan yang melekat pada diri syetan
adalah menipu dan menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan. Tapi kalau syetan
ditipu manusia, maka hal itu menjadi menarik disimak.
Alkisah KH Ali Maksum pernah menyampaikan protes
kecil kepada KH Bisyri Musthofa. “Kiai, tingkat keilmuan saya dengan sampeyan
itu kan hampir ndak ada bedanya. Tapi mengapa sampeyan bisa melahirkan berbagai
karya tulis dalam bentuk buku, sementara saya satu saja sulitnya bukan main.
Apa rahasianya?”
KH Bisyri Musthofa dengan tersenyum menyampaikan
kiat supaya bisa menulis buku dan menerbitkannya. “Hal pertama yang harus kita
lakukan adalah menata niat dengan cerdik. Kita harus mampu menipu syetan, yaitu
kita niyati menulis buku itu supaya kita dapat uang yang banyak.”
“Tujuannya biar kita bersemangat tinggi. Begitu buku
sudah selesai, kita harus mengubah niyat tadi, bahwa kita menulis buku adalah
untuk menyebarkan ilmu sambil memohon kepada Allah semoga buku tersebut dapat
bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kiai Bisyri.
Kenyataan, KH Bisyri Musthofa adalah kiai yang
produktif menulis dan karya-karyanya sangat bermanfaat bagi masyarakat,
terutama kaum Nahdliyyin. Contoh karya beliau yang terus dicetak ulang seperti
Peshalatan, Tarikhul Awliya’, Terjemah Bulughul Maram, Risalah Ahlussunnah wal
Jamaah, dan yang paling fenomenal adalah Tafsir Al Ibriz yang sudah dicetak
berulang-ulang dan banyak dikaji oleh warga Nahdliyyin. (Muhammad Nuh)
0 komentar:
Post a Comment